Jam digital

Rabu, 02 Desember 2009

PWI dan HIPSI tanjung balai kecam pemukulan wartawan

Tanjungbalai (SIB)
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Himpunan Insan Pers Seluruh Indonesia (HIPSI) Tanjungbalai mengecam keras peristiwa pemukulan wartawan yang dilaporkan dilakukan salah seorang anggota DPRD Tanjungbalai berinisial BM yang kasusnya telah ditangani Polres Tanjungbalai.
Kedua organisasi wartawan itu menuding apa yang dilakukan oknum anggota Dewan itu merupakan sikap arogansi dan ala preman serta meminta Kapolres Tanjungbalai AKBP Mestron Siboro menangani kasus itu dengan sebaik-baiknya sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Kecaman itu disampaikan secara bersamaan oleh Ketua PWI Gustan Pasaribu SSos dan Ketua HIPSI Cabang Tanjungbalai Ignatius Siagian didampingi puluhan wartawan media cetak dan elekronik kepada SIB, Kamis (16/9) di kantor Infokom Pemko Tanjungbalai seputar pemukulan wartawan Harian Perjuangan yang dilaporkan korban dilakukan oleh anggota DPRD Tanjungbalai, Rabu (15/9) kemarin.
Gustan menegaskan pemukulan wartawan yang dilakukan oknum anggota Dewan tidak dapat ditolerir karena bertindak semena-mena dan ini merupakan tindakan yang tidak terpuji dan main hakim sendiri, seharusnya pemukulan itu tidak terjadi kalau oknum DPRD tersebut memiliki moral dan etika yang baik.”Ini tidak dapat ditelorir, main pukul merupakan sikap semena-mena dan tidak terpuji. Beliaukan anggota dewan, harus punya moral dan etika yang baik, kok main pukul saja, dimana moral dan etikanya” tegas Gustan seraya diamini wartawan lainnya.
Terjadinya pemukulan terhadap wartawan Harian Perjuangan, Samsul Darma Sirait, merupakan penghinaan terhadap profesi wartawan di Tanjungbalai, namun karena ini dalam bulan suci Ramadhan, Gustan mengimbau agar seluruh wartawan di Tanjungbalai tetap berpikiran jernih dalam menyikapi permasalaan ini dan tetap menjaga kekompakan yang telah terjalin selama ini. “Saya akui kejadian ini merupakan penghinaan bagi kita tapi kita harus berpikiran jernih, tetap solid dan kompak apalagi ini dalam bulan Ramadhan,” imbau Gustan.
Sementara, Ketua HIPSI Ignatius Siagian mengakui sangat menyesalkan tindakan arogan yang dilakukan oknum anggota DPRD politisi asal PDIP kota itu dan peristiwa itu juga telah mencemarkan nama baik PDIP di Tanjungbalai, dimana selama ini kader-kader PDIP sangat dekat dengan masyarakat begitu juga wartawan di daerah itu. ” Kasus ini juga telah mencoreng nama baik PDIP di mata masyarakat. apalagi kader PDIP yang duduk di DPRD Tanjungbalai terkenal sangat dekat dengan masyarakat dan wartawan,” ujar Ignatius.
Siagian meminta agar petinggi PDIP dapat memberikan pembinaan kepada oknum anggota DPRD Kota Tanjungbalai berinisial BM yang telah diadukan melakukan pemukulan terhadap wartawan Harian Perjuangan agar kasus serupa tidak terjadi lagi dan simpatisan PDIP tidak lari ke partai lain.
Kepada Kapolres Tanjungbalai AKBP Mestron Siboro, Siagian meminta dengan tegas agar mengusut kasus ini dengan baik tanpa membedakan latar belakang pelaku dan ini merupakan kriminal murni dan pelaku harus ditahan karena tertangkap tangan melakukan pemukulan serta didukung dengan hasil visum.
Dalam pertemuan itu, baik PWI, HIPSI dan puluhan wartawan lainnya yang tidak masuk organisasi kewartawanan sepakat untuk tidak membuat aksi berhubung dalam suasana bulan puasa, namun aksi solidaritas sesama wartawan akan berlangsung usai Lebaran dan aksi dengan menyampaikan orasi ini akan digelar di halaman kantor DPRD Tanjungbalai.
Kapolres Tanjungbalai AKBP Mestron Siboro saat dihubungi SIB menegaskan akan menangani kasus itu dengan sebaik-baiknya tanpa membeda-bedakan status pengadu dan yang diadukan. ” Kita akan tangani dengan baik dan tidak membeda-bedakan pengadu dan yang diadukan, semua manusia sama di mata hukum,” tegas Mestron Siboro. (S19/i)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isikan Pesan dan Komentar anda tentunya tidak mengandung unsur Zara, Fitnah dan perbuatan yang tidak terpuji.