Jam digital

Senin, 26 Juli 2010

Daftar 25 Pejabat Negara Terkaya di Indonesia

"Daftar 25 Pejabat Negara Terkaya Di Indonesia"
Untuk pejabat negara di pimpin oleh Ical dengan Bakrie Grupnya disusul oleh Yusuf Kalla dengan Kalla Interprisenya, sedangkan pejabat pemerintah daerah khususnya gubernur terkaya, ditempati Rudolf Pardede, Gubernur Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Tercatat dalam LHKPN, Rudolf yang juga mantan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat
ini banyak memiliki harta kekayaan berupa logam/ batu mulia dan barang
seni/ antik senilai di atas Rp100 milyar. Secara keseluruhan, Rudolf
telah memiliki kekayaan sekitar Rp298 milyar atau hampir sepertiga
dari kekayaan Ical. Sedangkan untuk gubernur termiskin diantara yang
lain dipegang oleh Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi.

25 PEJABAT NEGARA TERKAYA

1 Aburizal Bakrie Menteri Koord. Kesra = Rp. 994,349,061,983 Thn 2005
2 Muhammad Jusuf Kalla Wakil Presiden = Rp. 134,265,037,046 Thn 2005
3 Fahmi Idris Menteri Perindustrian = Rp. 85,279,605,847 Thn 2006
4 Meutia Hatta S. Meneg. Pbdy. Perempuan = Rp. 38,459,989,300 Thn 2004
5 Agung Laksono Ketua DPR = Rp. 16,418,293,000 Thn 2001
6 Jero Wacik Menteri Kebudayaan & Pariwisata = Rp. 15,561,250,000 Thn 2004
7 Mari Elka Pangestu Menteri Perdagangan = Rp. 15,142,939,762 Thn 2004
8 Boediono Menteri Koordinator Perekonomian = Rp. 14,046,878,563 Thn 2004
9 M. Yusuf Asy'ari Meneg. Perumahan Rakyat = Rp. 13,232,400,000 Thn 2004
10 Adhyaksa Dault Meneg. Pemuda & Olahraga = Rp. 12,578,026,320 Thn 2004
11 Bambang Sudibyo Mendiknas = Rp. 12,489,646,528 Thn 2004
12 Anwar Nasution Ketua BPK = Rp. 11,968,769,205 Thn 2001
13 Sofyan Djalil Menteri Negara BUMN = Rp. 10,857,373,418 Thn 2007
14 Hatta Rajasa Menteri Sekretaris Negara = Rp. 9,727,063,000 Thn 2004
15 M Maftuh Basyuni Menteri Agama = Rp. 8,907,602,000 Thn 2004
16 Purnomo Yusgiantoro Menteri Energi & SDM = Rp. 7,623,418,134 Thn 2004
17 Sri Mulyani Menteri Keuangan = Rp. 7,376,539,461 Thn 2006
18 Paskah Suzetta Meneg./Ketua Bapenas = Rp. 6,963,214,000 Thn 2006
19 Jenderal (Pol) Sutanto Kepala POLRI = Rp. 5,931,696,900 Thn 2006
20 Rachmat Witoelar Meneg.Lingkungan Hidup = Rp. 5,758,178,340 Thn 2004
21 Juwono Sudarsono Menteri Pertahanan = Rp. 5,661,800,000 Thn 2004
22 Erman Suparno Menteri Tenaga Kerja&Trans. = Rp. 5,510,185,751 Thn 2006
23 Hassan Wirajuda Menteri Luar Negeri = Rp. 5,101,987,654 Thn 2004
24 Siti Fadilah Supari Menteri Kesehatan = Rp. 4,738,300,000 Thn 2004
25 Susilo Bambang Yudhoyono Presiden 4,652,069,796 Thn 2004

25 GUBERNUR TERKAYA

No Nama Lembaga Total TBN
1 Rudolf Mazvoka Pardede Gubernur Sumut = Rp. 298,740,200,000 Thn 2001
2 Fadel Muhammad Gubernur Provinsi Gorontalo = Rp. 149,752,933,448 Thn
2002
3 Zulkifli Gubernur Provinsi Jambi = Rp. 58,888,946,621 Thn 2004
4 Fauzi Bowo Gubernur Provinsi DKI Jakarta = Rp. 33,801,168,988 Thn 2006
5 Anwar Adnan Saleh Gubernur Sulawesi Barat = Rp. 30,287,981,975 Thn 2002
6 Sri Sultan Hamengkubuwono X Gubernur DIY= Rp. 20,184,763,982 Thn 2001
7 Ratu Atut Chosiyah Gubernur Banten = Rp. 17,810,707,822 Thn 2002
8 Agusrin Nadzamudin Gubernur Bengkulu = Rp. 12,350,448,400 Thn 2005
9 Agustin Teras Narang Gubernur Kalteng = Rp. 9,427,930,752 Thn 2004
10 Imam Utomo S Gubernur Jawa Timur = Rp. 6,616,092,638 Thn 2001
11 Danny Setiawan Gubernur Jawa Barat = Rp. 4,432,340,226 Thn 2001
12 Syahrial Oesman Gubernur Sumatera Selatan = Rp. 3,758,042,878 Thn 2005
13 Ismeth Abdullah Gubernur Kepulauan Riau = Rp. 3,697,058,000 Thn 2005
14 Karel Albert Ralahalu Gubernur Maluku = Rp. 3,511,005,232 Thn 2004
15 Piet Alexander Tallo Gubernur NTT = Rp. 3,306,801,297 Thn 2005
16 Rudi Arifin Gubernur Kalimantan Selatan = Rp. 2,409,211,550 Thn 2007
17 M Rusli Zainal Gubernur Provinsi Riau = Rp. 2,365,623,114 Thn 2002
18 S. H. Sarundajang Gubernur Sulawesi Utara = Rp. 2,350,767,000 Thn 2001
19 Eko Maulana Ali Gubernur Kep. Ba-Bel = Rp. 2,299,600,000 Thn 2006
20 Suwarna A.F. Gubernur Kalimantan Timur = Rp. 2,257,243,186 Thn 2001
21 M. Amin Syam Gubernur Sulawesi Selatan = Rp. 1,775,973,000 Thn 2001
22 Sjachroedin ZP Gubernur Lampung = Rp. 1,495,500,000 Thn 2003
23 Dewa Made Beratha Gubernur Bali = Rp. 1,320,726,894 Thn 2001
24 Lalu Serinata Gubernur NTB = Rp. 740,224,387 Thn 2002
25 Gamawan Fauzi Gubernur Sumatera Barat = Rp. 667,140,890 Thn 2001

25 BUPATI TERKAYA

No Nama Kabupaten Total TBN
1 Rina Iriani S. R. Bupati Karanganyar = Rp. 55,945,062,244 Thn 2005
2 Untung Sarono W Sukarno Bupati Sragen = Rp. 33,474,528,000 Thn 2002
3 Begug Poernomosidi Bupati Wonogiri = Rp. 28,780,000,000 Thn 2005
4 Ujang Iskandar Bupati Kotawaringin Barat = Rp. 21,789,880,000 Thn 2005
5 I Wayan Geredeg Bupati Karang Asem = Rp. 19,388,721,000 Thn 2005
6 Probo Yulastoro Bupati Cilacap = Rp. 16,082,077,852 Thn 2006
7 Monang Sitorus Bupati Samosir = Rp. 14,181,360,308 Thn 2005
8 Masfuk Bupati Lamongan = Rp. 11,200,711,889 Thn 2005
9 Endang Setyaningdyah Bupati Demak = Rp. 10,830,604,216 Thn 2005
10 Syaukani HR Bupati Kutai Kartanegara = Rp. 10,304,683,430 Thn 2004
11 Putu Bagiada Bupati Buleleng = Rp. 10,212,680,000 Thn 2006
12 AA. Sampurna Jaya Bupati Lampung Tengah = Rp. 10,076,500,000 Thn 2005
13 Sutrisno Bupati Pacitan = Rp. 10,040,249,782 Thn 2002
14 RM Luntungan Bupati Minahasa Selatan = Rp. 8,810,000,000 Thn 2005
15 Zulkifli Anwar Bupati Lampung Selatan = Rp. 8,481,877,000 Thn 2005
16 Basuki Tjahaja Purnama Bupati Belitung Timur = Rp. 8,365,669,968
Thn 2005
17 Ongku P Hasibuan Bupati Tapanuli Selatan = Rp. 8,222,024,000 Thn 2005
18 Abdullah Tuasikal Bupati Maluku Tengah = Rp. 8,180,050,712 Thn 2006
19 Aang Hamid Suganda Bupati Kuningan = Rp. 7,437,194,454 Thn 2005
20 Robbach Ma'sum Bupati Gresik = Rp. 6,756,637,188 Thn 2005
21 Ferry Zulkarnain Bupati Bima = Rp. 6,542,500,000 Thn 2004
22 Wahyudi K Anwar Bupati Kotawaringin Timur = Rp. 6,525,301,577 Thn 2005
23 Ratna Ani Lestari Bupati Banyuwangi = Rp. 6,020,500,000 Thn 2003
24 A. Dimyati Natakusumah Bupati Pandeglang = Rp. 5,966,675,000 Thn 2002
25 Zulfikar Achmad Bupati Bungo = Rp. 5,865,101,600 Thn 2003

25 WALIKOTA TERKAYA

No Nama Kota Total TBN
1 Sukawi Sutarip Walikota Semarang = Rp. 39,300,213,246 Thn 2005
2 Herry Zudianto Walikota Yogyakarta = Rp. 18,000,964,573 Thn 2003
3 Joko Widodo Walikota Surakarta = Rp. 9,829,421,400 Thn 2005
4 Rachman Djalili Walikota Prabumulih = Rp. 8,336,041,877 Thn 2005
5 Sofyan Hasdam Walikota Bontang = Rp. 7,808,866,349 Thn 2005
6 Rudy Resnawan Walikota Banjar Baru = Rp. 7,698,218,221 Thn 2005
7 Abdillah Walikota Medan = Rp. 7,513,608,000 Thn 2005
8 Herman Abdullah Walikota Pekan Baru = Rp. 6,677,423,789 Thn 2005
9 Aat Syafa'at Walikota Cilegon = Rp. 5,934,956,835 Thn 2005
10 Sutrisno Hadi Walikota Tanjung Balai = Rp. 5,820,789,178 Thn 2005
11 M Ali Umri Walikota Binjai = Rp. 4,655,402,291 Thn 2002
12 A Dadang Kafrawi Walikota Jakarta Selatan = Rp. 4,363,306,373 Thn 2005
13 Medi Botutihe Walikota Gorontalo = Rp. 4,108,761,533 Thn 2001
14 Fajar Panjahitan Walikota Jakarta Barat = Rp. 3,929,610,559 Thn 2005
15 M Effendi Anas Walikota Jakarta Utara = Rp. 3,913,579,707 Thn 2005
16 M Itoc Tochija Walikota Cimahi = Rp. 3,216,350,000 Thn 2006
17 Abdul Hafiz Hasibuan Walikota Tebing Tinggi = Rp. 2,809,590,000 Thn
2005
18 Imdaad Hamid Walikota Balikpapan = Rp. 2,800,352,783 Thn 2006
19 Mansyur M Abunawas Walikota Kendari = Rp. 2,541,777,000 Thn 2001
20 J.A Jumame Walikota Sorong = Rp. 2,502,907,024 Thn 2003
21 Awang Ishak Walikota Singkawang = Rp. 2,502,502,288 Thn 2003
22 Andi P Tenriadjeng Walikota Palopo = Rp. 2,460,803,952 Thn 2003
23 Arifin Manap Walikota Jambi = Rp. 2,429,565,192 Thn 2002
24 Kusnan Walikota Jakarta Timur = Rp. 2,288,144,588 Thn 2005
25 Buchary Abdurahman Walikota Pontianak = Rp. 2,251,196,000 Thn 2002

Sumber: Dokumen Tambahan Berita Negara (TBN) LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ) KPK kurun waktu
2001 – 2007

Kamis, 22 Juli 2010

Ratusan “Bom Waktu” Ditemukan Oleh Disperindag | Indo Barat

Ratusan “Bom Waktu” Ditemukan Oleh Disperindag | Indo Barat

Gardu Muara Karang Meledak, 5 Wilayah Jakarta Macet Total | Indo Barat

Gardu Muara Karang Meledak, 5 Wilayah Jakarta Macet Total | Indo Barat

Dasyat ! Orang Gila Bisa Rampok Bank

kedaiberita.com - Orang gila melakukan perampokan di salah satu Bank Mega Syariah Cabang Gambir. Setelah merampok orang gila itu berjalan kaki seenaknya. Namun menurut Kepolisian pelaku berpura-pura menjadi orang yang tidak waras saat akan ditangkap polisi.
sumber/foto : kedaiberita.com
"Pura-pura jadi orang gila dan berusaha melawan petugas dengan sangkur. Tapi tidak gila karena pelaku telah berencana," ujar Kepala Kepolisian Sektro Gambir, Komisaris Yossi Runtukahu, Rabu 21 Juli 2010.

Pelaku yang berpuara pura menjadi orang tidak waras itu masuk sendirian dan sempat berbicara kepada pegawai bank. Setelah pelaku kemudian menyandera dan mengancam teller untuk memasukan uang ke dalam tasnya. Setelah mendapatkan hasil rampokannya sebanyak Rp200 juta, pelaku kemudian keluar Bank dengan santai berjalan kaki.

Setelah pelaku pergi pegawai bank berteriak minta tolong. Terikan tersebut menarik perhatian petugas yang berada di bank.

Pelaku perampokan yang berlagak menjadi orang gila itu mencoba menusuk petugas. Tak mau ambil resiko petugas kemudian menembak dua kali kaki kri dan kanan pelaku dengan timah panas.
Dalam keadaan lumpuh pelaku menjadi bulan-bulanan warga sekitar. Dengan keadaan luka para pelaku kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat.
"Dia pelaku mencoba menikam petugas, jadi terpaksa saya tembak kedua kakinya" ujar Yossi lagi.

Saat ini pelaku perampokan sedang menjalani pemeriksaan di Polsek Gambir. Polisi juga akan mendalami kasus perampokan ini sambil mencari tahu motifnya.

Aktivis LMND Garut Tewas Ditembak Polisi

kedaiberita.com - Seorang Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Pendidikkan (STIKIP) ditembak oknum polisi hingga tewas. Korban bernama Herman tidak lain aktivis Liga Mahasiswa Nasional Demokratik (LMND) Garut. Herman tewas akibat ditembak oleh oknum polisi Garut ketika sedang menuju kostannya.
sumber/foto : kedaiberita.com
Herman tewas akibat ditembak di bagian kepala di Cirengit, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, usai melakukan aksi menolak kenaikan tarif dasar listrik (TDL) bersama ratusan warga Pasir Wangi di depan Kantor PT Chevron Geothermal Indonesia, Senin (19/7/10).
"Herman tewas ditembak tidak jauh dari rumah kostnya. Ia ditembak sekitar pukul 18.20," ujar Iwan.

Sedangkan menurut penjelasan, Ketua Umum LMND, Hilman Afriandi, sebelum ditembak Herman, dibawa ke sebuah tempat, tak jauh dari kostnya.

"Tiba-tiba Herman ditembak di kepala. Kami belum mengetahui motif penembakan. Kepolisian Garut terkesan menutup-nutupi kasus tersebut.” Kata Hilman.

Jumat, 09 Juli 2010

Apa? Satpol PP Bersenjata? Berbahaya!


Baru-baru ini, Kemendagri mengeluarkan aturan Permendagri No 26/2010 tentang Penggunaan Senjata Api bagi Satpol PP serta sebagai tindak lanjut Peraturan Pemerintah (PP) No 6/2010 tentang Polisi Pamong Praja, khususnya Pasal 24 yang mengamanatkan anggota Satpol PP dalam pelaksanaan tugas operasionalnya dapat dilengkapi dengan senjata api.

Namun penggunaaanya masih dibatasi antara lain pistol/revolver/ senapan yang dapat ditembakkan dengan peluru gas atau peluru hampa, senjata gas air mata, dan stick (pentungan), senjata kejut listrik berbentuk

pentungan.

Pemberian senjata api bagi Satpol PP ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Kecemasan dan kekhawatiran ini tidak hanya dari masyarakat, akan tetapi juga dari

kalangan anggota dewan. Mereka juga menentang aturan yang dikeluarkan Mendagri, Gamawan Fauzi. Karena dinilai kultur

Satpol PP yang masih cenderung menggunakan kekerasan, jadi sangat berbahaya apabila dibekali senjata api di dalam menjalankan tugasnya.

Kita menilai, pemberian senjata api bagi anggota Satpol PP tidak ada urgensinya. Selain itu, tugas pokok Satpol PP adalah membantu kepala daerah dalam menegakkan pelaksanaan peraturan daerah serta menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat. Saat ini, hanya dengan dipersenjatai pentungan saja sudah banyak terjadi kekerasan antara Satpol PP dan masyarakat. Hal ini terjadi karena pendekatan yang dilakukan tidak tepat.

Pemberian senjata api kepada anggota Satpol PP lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya. Selain itu,satpol PP yang dipersenjatai akan menimbulkan peningkatan

pertikaian antarsipil. Dengan membolehkan senjata api di tangan, itu akan makin meningkatkan agresifitas kekerasan.

Oleh karenanya kita tetap menentang keras pemberian senjata api kepada satpol PP. Hal yang paling mendesak dilakukan oleh Mendagri adalah bagaimana menciptakan Satpol PP yang dicintai masyarakat, bukannya memberikan

senjata api kepada anggota Satpol PP yang bertugas dilapangan.

Dalam menegakkan Perda tidak perlu dengan menggunakan senjata api. Yang diperlukan adalah pedekatan persuasif agar perda tersebut bisa diterima dan ditaati oleh

masyarakat. Selain itu perlu diadakan pembenahan dan evaluasi agar keberadaan Satpol PP bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, bukan justru memberikan
persenjataan yang akan bisa kontraproduktif dengan peran Satpol PP sebagai pengayom masyarakat. Yang lebih penting lagi adalah mentalitas anggota Satpol PP harus diperbaiki. Dengan demikian maka Satpol PP tidak perlu dipersenjatai untuk menakut-nakuti warga.

Mila

Kukusan 22 Beji, Depok

Jawa Barat

jameela_22@plasa.com

Kamis, 08 Juli 2010

HIPSI JAWA TENGAH KECAM PELEMPAR BOM MOLOTOV DIKANTOR TEMPO





HIPSI Jateng (Himpunan Insan Pers Seluruh Indonesia)  meminta kepolisian segera menindak lanjuti  dan menangkap pelaku pelemparan bom Molotov ke kantor Majalah Tempo Jl. Proklamasi No. 72 pada Selasa 6 Juli pukul 02.40 WIB. Ketua HIPSI Jateng  Lingki Agus Santoso saat ditemui para anggota di kantornya  menilai tindakan tersebut merupakan teror terhadap pers yang mana keberadaan  pers dilindungi oleh hukum. kepolisian harus sgera mengambil tindakan cepat untuk mengusut pelakunya “ ujar Beliau.

Kami sama-sama insan pers ikut merasakan betapa kerdilnya  penghinaan ini.hanya sebotol bom Molotov. Kami mohon jajaran kepolisian mengusutnya dengan tepat dan menagkap pelaku tersebut.. dan motif apa yang terjadi dibalik pelemparan bom Molotov tersebut.

Dan ini penilaian kami terhadap kinerja kepolisian. Polisi harus bertindak cepat menangkap pelaku kekerasan pers, jika tidak maka opini publik akan menyimpulkan polisi telah melakukan pembiaran. “Pembiaran terhadap pelaku kejahatan terhadap pers adalah penyebab impunitas, yakni bebasnya pelaku dari jerat hukum.

Seperti diberitakan oleh media, kantor Majalah Tempo dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal pada Selasa 6 Juli pukul 02.40 WIB. Dengan adanya pemberitaan dari Tempo
tentang laporan utama berjudul “Rekening Gendut Perwira Polisi” dengan gambar sampul seorang berseragam cokelat membawa celengan babi. Gambar sampul tersebut menyebabkan pimpinan Polri tersinggung dan mengancam memidanakan Tempo dengan pasal pencemaran nama.