Jam digital

Jumat, 13 Agustus 2010

Ketua HIPSI DKI, Desak Dinas Pendidikan Terkait Bina Lingkungan



Bekasi, Patroli Bangsa - Berbagai pola dan cara pihak sekolah, dalam hal penerimaan siswa baru (PSB) yang masih syarat melakukan praktek penyimpangan yang sudah ditentukan oleh dinas pendidikan. Melalui Bina Lingkungan, yang sejatinya untuk meng-cover minat belajar calon siswa yang berdomisili disekitar sekolah terdekat. Dengan tujuan untuk merealisasikan program wajib belajar dari pendidikan nasional(WAJARDIKNAS) 9 tahun, secara merata dan menyeluruh di negeri ini. Yang berorientasikan bukan sekedar memberantas buta angka dan buta aksara saja, lebih jauh lagi, untuk meningkatkan kwalitas sumberdaya manusia(SDM).

Hal ini sudah dibuktikan pemerintah, baik di daerah maupun pusat secara serius, melalui ujian tingkat nasional bagi seluruh sekolah yang ada di negeri ini, tanpa terkecuali. Namun keinginan politik pemerintah yang sangat mendasar ini dalam hal meningkatkan SDM terhadap seluruh anak bangsa yang akan meneruskan proses berbangsa dan bernegara, di negeri tercinta ini. Hanya akan menjadi semacam isapan jempol belaka, manakala tidak didukung pihak sekolah, sebagai pelaku pendidikan.

Indikasi penyimpangan yang dilakukan pihak sekolah di sana-sini dalam hal, penerimaan siswa baru (PSB) cukup signifikan. Mengingat banyaknya modus titipan-titipan pejabat tertentu, mulai dari anggota dewan sampai pejabat struktural daerah. Jika hal semacam ini tidak segera dibenahi oleh kita bersama, tujuan mulia pemerintah dalam hal mencerdaskan bangsa, tidak akan pernah tepat sasaran, mengingat proses yang dilakukan pihak sekolah dalam hal penerimaan siswa baru(PSB) tidak objektif.

Menurut Ketua HIPSI DKI Norfi Efendi Gani akibat dari suatu retorika yang dibuat elite pendidikan Kota Bekasi yang mengatasnamakan Binalingkungan, sebenarnya hanya untuk membodohi masyarakat belaka, dampak dari bina lingkungan tersebut hanya merugikan anak bangsa khususnya yang berdomisili di Kota Bekasi. Salah satu contoh, ada siswa yang berprestasi atas nama Dwi Margareta mendaftarkan diri di SMU Negeri 6 Kota Bekasi dengan nilai (UAN 32,40) namun tidak diterima, sedangkan 90 siswa yang terdaftar lulus di papan pengumuman sekolah tersebut tanpa disertai nilai UAN dan asal sekolah, alisa fiktif. Hal inilah perlu dipertanyakan, dalam waktu dekat HIPSI DKI akan menyurati MENDIKNAS demikian disampaikan Norfi Efendi Gani. (MUNDAR B. Nahor) sumber : http://patrolipendidikan.blogspot.com/2010/07/ketua-hipsi-dki-desak-dinas-pendidikan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isikan Pesan dan Komentar anda tentunya tidak mengandung unsur Zara, Fitnah dan perbuatan yang tidak terpuji.