Jam digital

Senin, 05 April 2010

Ajang Silahturahmi Antara Pemimpin Dengan Warga




Walikota Semarang, Sukawi Sutarip, SH.SE sangat mengharapkan adanya pertemuan rutin dengan warga Kota Semarang. “Pertemuan seperti ini jangan dihentikan,” kata Walikota Semarang dalam acara Sosialisasi Program Pemkot Semarangyang dilanjutkan penyerahan dana bantuan administrasi RT dan Rw di Kecamatan Ngaliyan, Sabtu (26/12). “Ini harus terus dibudidayakan, karena kegiatan seperti ini merupakan ajang silaturahmi antara pemimpin dengan warga terutama tokoh masyarakat,” lanjutnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua RT, RW, LPMK, KIM, FIM, PKK dan tokoh masyarakat se Kec. Ngaliyan yang berjumlah 800 orang.Pertemuan ini sebagai wujud terima kasih pemerintah kepada warga Kota Semarang.”Dengan pertemuan ini merupakan wujud rasa terima kasih pemerintah kepada seluruh warga Kota Semarang yang telah membantu pembangunan Kota Semarang tanpa pamrih,”jelasnya. Walikota Semarang mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada RT,RW, LPMK, KIM dan FIM yang telah tanpa pamrih membantu pemerintah.
Yang kedua, Walikota Semarang menyebutkan bahwa dengan pertemuan ini akan menjebatani warga dengan pemerintah maupun sebaliknya. “Sosialisasi kebijakan dan program pemerintah dapat sampai hingga ke masyarakat melalui pertemuan seperti ini,” ungkap beliau. Dijelaskan juga mengenai apa, bagaimana, dan apa yang telah dilakukan pemerintah, kelebihan, kesuksesan apa yang telah berhasil diraih. “Pertemuan dengan warga seperti ini akan lebih baik bila dapat dilakukan setidaknya setahun dua kali,” himbaunya. Yaitu diawal dan akhir tahun tambahnya, disamping pertemuan formal.
Dengan telah dibentuknya paguyuban Rt/RW diharapkan dapat membantu tugas pemerintah dalam menghimpun data kependudukan.Pemerintah pun juga telah memfasilitasi dengan pengadaan satu computer untuk kepentingan RT/RW yang ditempatkan di masing-masing Kantor Kecamatan. Data yang dimaksud adalah data tentang jumlah penduduk, menurut umur, pendidikan dan kondisi ekonomi. Dari data yang lengkap ini akan membantu pemerintah dalam memberikan bantuan pendidikan, raskin, jamkesmas, jamkesmakot dsb. “Data yang lengkap tersebut akan dikumpulkan kembali oleh pemerintah sehingga tidak ada lagi data yang salah,” jelas beliau. Dan apabila dikecamatan pengumpulan data base telah berjalan akan diteruskan sampai tingkat Keluarahan.”Inilah peran nyata RT/RW dalam membantu pemerintah,” kata Sukawi.
Dikatakan yang lebih penting lagi dengan adanya pertemuan ini akan memberikan penerangan tentang hal-hal yang Semarang negative sesuatu sebenarnya merupakan fitnah.
Walikota Semarang kembali menerangkan bahwa apa yang telah dilakukan adalah semata-mata karena ingin Kota Semarang maju. “Secara garis besar bahwa saat seseorang mengatakan Semarang kalah dibanding dengan Kota /Kabupaten lain adalah salah,” ungkapnya. Karena kerja keras warga Semarang tidak diakui,”Kerja keras warga Semarang yang tulus tidak dihargai, saya tidak rela bila ada yang berkata seperti itu,” katanya.
Kembali diungkapkan bahwa membangun Kota Semarang bukan untuk “Wah” (dlm bhs.Jawa), membuat jalan dimalam hari terlihat seperti siang hari, membuat simpanglima terlihat gilar-gilar adalah hal yang mudah. “Namun, saya lebih bahagia bila rakyatku bisa mendapatkan pendidikan yang layak,”jelasnya.
Sejak tahun 2000 Pemerintah Kota Semarang telah merintis sekolah gratis dan buku gratis, ini didasarkan bahwa pembangunan membutuhkan pondasi yang bagus, dan SDM merpakan pondasi guna mewujudkan pembangunan tersebut. Juga berbagai bantuan dan santunan bagi rakyat yang membutuhkan, karena belum tentu kota/kabupaten lain yang memberikan santuan bagi warganya.
Kota Semarang tidak lebih jelek dari kota lainnya, 62 perguruan tinggi ada di Semarang. Ini bukti Kota Semarang maju dalam bidang penyediaan sarana prasarana pendidikan. Kota Semarang juga termasuk kota yang mempunyai banyak bangunan besar di Jawa Tengah, hotel, mall dan lainnya. Ini bukti bahwa perekonomian Semarang dapat berjalan. Puluhan Rumah Sakit tersebar di Semarang dengan dokter-dokter yang handal dan profesional, dengan 11 rumah sakit rujukan jamkesmas. Artinya Kota Semarang lebih bangkit dibanding kota/ kabupaten lainnya.
Kota Semarang juga telah berhasil melakukan penghematan lampu sebesar 50 milyard yang dilakukan sejak tahun 2000, lunasnya hutang BPD, padahal dahulu Semarang menanggung hutang terbanyak. “Maka dari itu kita harus bangga menjadi warga Kota Semarang,” jelasnya.
Dan majunya suatu kota tidak harus ditandai dengan berdirinya gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi. Keberadaan Bandara ditengah kota merupakan salah satu alasan mengapa di kota Semarang tidak dapat dibangun gedung pencakar langit yang tinggi. Dan untuk dapat memindahkan bandara bukan hal yang mudah karena itu adalah wewenang pemerintah pusat dan propinsi. Begitu juga Rob danbanjir, juga wewenang mereka. Pemerintah Kota memang bertanggungjawab dalam penanggulangan rob dan banjir tapiuntuk menyelesaikan bukanlah wewenang pemkot.
Sekarang ini telah ada 100 perijinan yang sudah dapat ditangani BPPT dan dinas-dinas tertentu, tidak harus sampai ke Walikota. Breakdown kewenangan ini telah dimulai guna memperlancar kinerja pemkot. Keberhasilan lain adalah dengan membeli gedung ex-BDNI sebesar 27,5 milyard tanpa menjual asset.

Diakhir sambutannya Walikota Semarang berpesan kepada seluruh warga Kota Semarang bila ada seorang anak yang berkeinginan untuk sekolah namun tidak mempunyai cukup biaya, supaya melaporkan ke camat atau lurah, pasti pemerintah akan membantu membiayainya. Juga kepada ibu-ibu PKK supaya dapat menggunakan koperasi yang diperuntukkan bagi ibu-ibu yang telah didirikan di tiap kecamatan. Yang pada akhirnya nanti akan didirikan pula hingga tingkat kelurahan.
Sumber /foto : Pemkot, Pilar News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isikan Pesan dan Komentar anda tentunya tidak mengandung unsur Zara, Fitnah dan perbuatan yang tidak terpuji.