Jam digital

Senin, 26 Desember 2011

PDIP: Kasus Bima, perintah atasan Polri harus dicek ulang

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Tjahjo Kumolo, menyatakan mendengar adanya oknum yang mencoba memanaskan kondisi di Bima, Nusa Tenggara Barat. Menurutnya tensi ketegangan di sana sebenarnya telah kondusif sebelum aksi pemblokiran Pelabuhan Sape yang terjadi, Sabtu kemarin.

"Informasi yang kami dapatkan dari lapangan, sebetulnya masalah tambang itu awalnya sudah tenang dan kondusif setelah ada pendekatan dari pihak pemda, tapi memanas kembali dan anarkis setelah ada penjelasan dari seseorang yang menyatakan bahwa lahan tambang itu Ilegal dan akhirnya terjadi peristiwa tersebut," ujar Tjahjo Kumolo, hari ini.

Kemarin bentrokan antara polisi dan masyarakat kembali terjadi di Bima Nusa Tenggara Barat. Kali ini polisi menembaki dua orang aktivis mahasiswa yang memprotes aktivitas pertambangan di sana hingga tewas. Aksi brutal aparat kepolisian ini juga menyebabkan beberapa orang aktivis mahasiswa terluka.

Dua pekan lalu masyarakat juga digemparkan dengan aduan masyarakat Lampung ke DPR RI. Mereka mengadukan tindak pembantaian terhadap sekitar 30 orang di wilayah Kabupaten Mesuji, Lampung.

Tjahjo sendiri menyayangkan kejadian ini. Menurutnya, seharusnya Polri tak menempatkan dirinya pada posisi yang berhadapan dengan masyarakat. Apalagi polisi menggunakan persenjataan penuh dengan peluru tajam. Seharusnya, kata dia, polisi cukup mengggunakan gas air mata, tongkat, serta barikade.

Tjahjo juga meminta pengusutan soal dugaan pelanggaran prosedur tetap soal penanganan aksi massa yang dimiliki Polri. Menurutnya pengusutan tak bisa sebatas anggota polisi terlibat di lapangan, tapi juga pengusutan pada tingkat komando sampai ke pucuk pimpinannya.

"Saya tidak menyalahkan anggota Polri di lapangan, perintah atasannya yang harus dicek dengan benar," ujar dia.


sumber :WASPADA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isikan Pesan dan Komentar anda tentunya tidak mengandung unsur Zara, Fitnah dan perbuatan yang tidak terpuji.