Jam digital

Jumat, 04 Juni 2010

Pemilukada Kalsel: Dua Rudy Unggul Sementara

Pemilukada untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) periode 2010-2015 dilaksanakan pada Rabu (2/6). Pemilukada  ini diikuti oleh 5 pasangan calon yaitu: H Khairil wahyuni-H. Alwi Sahlan; Sachrani Mataja-GT. Farid Hasan Aman; Rudy Ariffin-Rudy Resnawan; H.M Rosehan NB-Saiful Rasyid; dan Zairullah Azhar-Habib Aboe Bakar Al Habsy. Hasil sementara (pukul 17.00 WITA), pasangan nomor urut tiga yaitu Rudy Ariffin-Rudy Resnawan (“Dua Rudy”) unggul dengan perolehan suara sebanyak 429.059 (47,64%).

Jumlah TPS (Tempat Pemungutan Suara) pada Pemilukada Kalsel adalah 8.243, yang tersebar di 13 Kabupaten. Kalsel terdiri dari 13 Kabupaten/Kota dan 7 diantaranya (2 kota dan 5 kabupaten) juga melaksanakan Pemilukada, yakni Banjarmasin (terdiri dari 6 pasangan calon), Banjar Baru (7 pasangan calon), Banjar (2 pasangan calon), Hulu Sungai Tengah (5 pasangan calon), Balangan (3 pasangan calon), Tanah Bumbu (4 pasangan calon) dan Kota Baru (4 pasangan calon). “Jadi total ada 8 Pemilihan di Kalsel yang dilaksanakan serentak dan Alhamdulillah persiapan dan sebagainya berjalan lancar,” ujar H. Rudy Arifin, Gubernur Kalsel, yang juga salah satu pasangan calon.

Secara keseluruhan jalannya pemungutan suara berjalan aman. Ketua KPU HA. Hafiz Anshary dan Anggota Komisi II DPR RI melakukan pemantauan langsung ke beberapa TPS. Salah satunya adalah TPS yang berada di dalam Lapas (Lembaga Permasyarakatan) Banjarmasin.

Dari delapan TPS yang dikunjungi, 4 TPS tidak mencantumkan DPT di depan pintu masuk TPS. Menurut Wahab, Anggota Komisi II DPR, hal itu dianggap menyalahi prosedur. “Daftar Pemilih itu harusnya ditempelkan biar para pemilih dapat mengecek langsung namanya,” tandasnya. Dia juga memberikan rekomendasi terkait saksi yang ditempatkan di TPS. “Pemerintah harus menyediakan saksi, karena yang ada di setiap TPS sekarang ini hanya saksi yang berasal dari pasangan calon incumbent,” tambahnya.

Dapat tidaknya Kalsel menjadi daerah percontohan Pemilukada di Indonesia masih dipantau sampai diumumkannya penetapan calon terpilih. “Kita masih melihat proses Pemilukada yang berlangsung di Kalsel. Tapi paling tidak, sampai sejauh ini tahapan yang sudah dilewati dapat berjalan dengan aman, seperti halnya Pemilukada yang sudah berlangsung di beberapa daerah lain. Adanya berbagai konflik yang timbul itu hanya refleksi dari berbagai masalah yang muncul dan karena ada informasi yang tidak tersampaikan secara baik atau pemahaman yang berbeda-beda,” ungkap Hafiz Anshary.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isikan Pesan dan Komentar anda tentunya tidak mengandung unsur Zara, Fitnah dan perbuatan yang tidak terpuji.